“Will you marry with me?!!>?!>!>@?!<#)&”
Tuhan.......... anak gaul mana yang gak tau kata itu coba? Perempuan mana yang tidak mau suatu hari kata itu keluar dan ditujukan untuk dirinya. Merasa terhormat, spesial, dan apapupun itulah, yang pasti pada hakikatnya setiap manusia termasuk perempuan pasti ingin dihormati. Dan setidaknya tidak ada manusia yang ingin hari esok berubah lebih menyedihkan dari pada hari ini bukan? Sebuah ikatan suci bernama pernikahan setidaknya dapat memperjelas pembeda antara manusia dengan binatang. Setiap kali saya pulang kerumah, setidaknya dalam jangka waktu satu bulan atau tiga bulan pasti mendapatkan kartu undangan, baik undangan pernikahan, sunatan, aqiqahan, tujuh bulanan, yang tidak datang hanya surat lamaran #hufh. Hahaha lupakan. Ya, jika saya ingat-ingat sebagian kawan sewaktu kecil sudah berstatus sebagai ibu rumah tangga dan janda (maaf). Sebuah perubahan status yang luar biasa bukan? Dari anak perawan, jadi istri seseorang. Dari seorang anak, jadi emak-emak. Jangan mup...