Sakura akan tetap menjadi sakura *sayang

Saya ingin berbagi coretan dengan kawan-kawan mengenai percakapan saya dengan salah satu sahabat yang sangat dekat.

Suatu malam, saya bertemu dengan dia setelah sekian lama kami tidak bertemu. Saat bertemu, kami saling melampiaskan kerinduan kami dengan cara kami masing-masing. Kenapa dengan cara kami masing-masing, karena pada dasarnya kami berbeda, memiliki hobby yang berbeda, mimpi yang berbeda, dan lebih kontrasnya lagi saya senang berbicara sedangkan dia sangat pendiam. Pasti kalian heran kenapa kami bisa bersahabat? Saya kuga bingung mengapa kami bisa bersahabat dan 'dekat'. Tapi begitulah janji Tuhan yang mengikat hati-hati kita #ea.

Saya banyak bercerita padanya, cerita mengenai hari-hari kemarin tentunya. Saya bercerita pada dia mengenai kehidupan baru saya dengan lingkungan baru yang memaksa saya untuk beradaptasi tentunya. Saya katakan kepadanya, bahwa disini semua orang tampak lembut sekali, begitu sabar, calm, dan pendiam. Jika saya tampil dengan diri saya yang seperti ini, saya akan tampak berbeda dan takut tak bisa bersatu dengan lingkungan baru ini. Pokoknya aku bercerita panjang lebar deh soal masalah sulit beradaptasi itu.

Sahabatku yang calm itu cukup berkata
"Sakura akan tetap menjadi Sakura,.... Walaupun berada diantara untaian melati."
Simple... Tapi ngena,
Ya benar, sakura akan tetap menjadi sakura. Kenapa kita harus berpura2 menjadi melati, anggrek, atau apapun tiu jika itu bukan diri kita sendiri. :)).
Dan malam itu kembali dia membuat rating kekagumanku padanya semakin menanjak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Will you marry with me?!!>?!>!>@?!<#)&”

Sebelum semuanya

RUU KKG, kesetaraan yang seperti apa lagi?